MAKALAH TEKNOLOGI WIRELESS (WI-FI)
MAKALAH
TEKNOLOGI WIRELESS (WI-FI)
DISUSUN
OLEH :
SATRIA
INDRA PRATAMA
NIM :
04115005
PROGRAM
STUDI SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS
NAROTAMA
SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun mampu
mengahadapi semua rintangan dan tantangan dengan penuh “ kesabaran” hingga
selesainya makalah ini.
Kesempurnaan manusia terletak pada ketidak mampuannya
untuk hidup sendiri. Berpijak dari hal itu penulis menyadari bahwa selesainya
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan
dari berbagai pihak.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik akan penulis jadikan masukan dengan
senang hati demi perbaikan di masa mendatang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca yang budiman, terutama bagi siapa saja yang tertarik.
Surabaya, April 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR
ISI................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................
1.1. Latar
Belakang.................................................................................
1.2. Rumusan Masalah............................................................................
1.3.
Tujuan...............................................................................................
1.4. Manfaat.............................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................
2.1. Wi-Fi dan
Perkembangannya........................................................
2.2. Fungsi Wi-Fi....................................................................................
2.3. Cara Kerja Wi-Fi...........................................................................
BAB III PENUTUP
....................................................................................
KESIMPULAN............................................................................................
SARAN.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Baru-baru
ini, jika anda sudah di bandara, kedai kopi, perpustakaan atau hotel kemungkinan anda sudah tepat di tengah sebuah
jaringan nirkabel. Banyak orang
menggunakan jaringan nirkabel, juga disebut WiFi 802,11 untuk
menghubungkan komputer mereka di rumah, dan beberapa kota yang mencoba untuk
menggunakan teknologi untuk memberikan gratis atau biaya rendah Internet akses
kepada penduduk. Dalam waktu dekat ini, jaringan nirkabel dapat menjadi begitu
luas yang dapat mengakses Internet di mana saja hampir setiap saat, tanpa
menggunakan kabel. Saat ini semua orang sudah familiar dengan istilah Hot-Spot,
WiFi (Wireless Fidelity), Jaringan Wireless dan sejenisnya. Layanan seperti ini
akan mudah ditemui di berbagai tempat-tempat umum seperti kampus, hotel, rumah
makan, bandara dan lain-lain. Dengan menggunakan layanan WiFi, kita dengan
mudah bisa terkoneksi ke Internet tanpa perlu dibebani kerepotan dengan
menyambungkan kabel ke suatu alat yang disebut switch/hub. Tentunya kita harus
memeliki peralatan seperti Notebook atau Mobile-Phone yang mendukung koneksi
WiFi dan adanya software yang membantu koneksi peralatan kita tadi ke suatu
alat yang sering disebut Access Point. Jaringan nirkabel (wireless local area
network-WLAN) atau Wi-Fi (Wireless Fidelity) dimana akses internet pun dapat
dilakukan dalam area jaringan, dan tanpa kabel. Hal itu memungkinkan mengakses
internet di rumah, di kantor, di kafe, dan tempat-tempat umum lainnya yang
menyediakan koneksi semacam itu.
Kelihatannya
memang mengasyikkan. Access Point atau hotspot, yang memungkinkan sambungan
broadband internet secara nirkabel kini sudah dapat dijumpai di tempat publik
dan menciptakan lonjakan permintaan layanan Wi-Fi. Ketersediaan akses internet
publik tanpa kabel kini semakin merebak, publisitasnya pun makin hot, media
yang menambah khasanah dunia perteknologian
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Wi-Fi ?
2. Bagaimana
perkembangan Wi-Fi hingga sekarang?
3. Bagaimana
cara kerja Wi-Fi?
1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui
apa itu Wi-Fi, perkembangannya hingga sekarang, cara kerjanya
1.4. Manfaat
Makalah ini diharapkan mampu menambah
pengetahuan pembaca mengenai wifi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Wi-Fi dan Perkembangannya
Wi-Fi
merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu
sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel(Wireless Local
Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.
WI-FI
merupakan istilah yang diberikan untuk sistem wireless LAN yang menggunakan
standar 802.11 yang ada saat ini. Istilah WI-FI diciptakan oleh sebuah
organisasi bernama WI-FI alliance yang bekerja menguji dan memberikan
sertifikasi untuk perangkat-perangkat WLAN. Perangkat wireless diuji
berdasarkan interoperabilitasnya dengan perangkat-perangkat wireless lain yang
menggunakan standar yang sama. Setelah diuji dan lulus, sebuah perangkat akan
diberi sertifikasi “WI-FI certified”. Artinya perangkat ini bisa bekerja dengan
baik dengan perangkat-perangkat wireless lain yang juga bersertifikasi ini.
Pada awalnya, sertifikasi WI-FI hanya diberikan pada perangkat wireless yang
bekerja pada standar 802.11b.
Wi-Fi
(Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphonedengan
mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan
cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet,
Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan.
Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan kebebasan, karena
teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet
atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café
yang bertanda Wi-Fi Hot Spot.
WiFi
adalah suatu rangkaian produk yang didesain untuk penggunaan teknologi Wireless
Local Area Networks (WLAN) berdasarkan standar spesifikasi IEEE802.11 yang
mampu menyediakan akses internet dengan bandwidth besar, mencapai 11 Mbps.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat
variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi
b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk
yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005. Di banyak bagian dunia, frekuensi
yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin
dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a
menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya
lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS
sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz
sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel
(masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut: Channel 1 – 2,412 MHz;
Channel 2 – 2,417 MHz; Channel 3 – 2,422 MHz; Channel 4 – 2,427 MHz; Channel 5
– 2,432 MHz; Channel 6 – 2,437 MHz; Channel 7 – 2,442 MHz; Channel 8 – 2,447
MHz; Channel 9 – 2,452 MHz; Channel 10 – 2,457 MHz; Channel 11 – 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi
komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs
(wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang
(certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi
(Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas
interoperability yang dipersyaratkan.
Teknologi
Internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika
Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers
(IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan
802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN,
tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Karena
perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang
digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM
(Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar
teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut
Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Wi-Fi
sudah sangat populer di luar negeri. Amerika Serikat adalah salah satu negara
yang paling berhasil memasyarakatkan Wi-Fi. Bahkan, beberapa PDA di Amerika
Serikat dirancang secara khusus dengan modul Wi-Fi terintegrasi. Oleh karena
kemudahan koneksi, reliabilitas, dan kecepatannya, Wi-Fi tampak cukup berhasil.
Penggunaan hubungan nirkabel (wireless) sampai saat ini mengandalkan gelombang
elektromagnetik, baik berbentuk gelombang radio maupun cahaya.
Di
awal 1990-an, ketika teknologi nirkabel masih belum terlalu berkembang,
beberapa organisasi, mulai dari bank sampai keperguruan tinggi, sempat
memanfaatkan modem optik berbasis sinar laser untuk menghubungkan dua lokasi
yang terpisah secara line-of-sigth. Jarak di antara kedua lokasi ini maksimal
tidak lebih dari beberap ratus meter. Bandwidth yang dicapai bisa sampai 10
megabit per detik. Gangguan terjadi bila hujan turun atau bila polusi debu
demikian buruknya, sehinggga sinar laser terhalang jalannya.
Teknologi
telah jauh berkembang sejak saat itu. Komunikasi data melalui gelombang cahaya
umumnya beralih dari transmisi di udara bebas ke transmisi melalui serat optik.
Penurunan harga kabel optik dan peralatan terkaitnya sangat menolong
peningkatan popularitasnya pada aplikasi-aplikasi point-to-point yang memerlukan
bandwidth tinggi dan jarak jangkau teknologi ini sudah semakin jauh dan
pemanfaatannya sebagai pengganti copper-links semakin popular.
Dalam
bentuknya yang kini tersedia, teknologi nirkabel telah semakin baik untuk
penggunaan jarak-dekat. Mulai dari Bluetooth sampai ke Wi-Fi, produk-produknya
semakin membanjiri pasar. Bukan saja penggunaannya semakin mudah, harga dan
kapasitasnya pun semakin baik. Bila teknologi kabel berkembang dari jarah dekat
ke jauh, teknologi nirkabel berkembang dari jarak jauh ke dekat.
Masalah
pengelolaan dan penggunaannya menjadi sangat sederhana, sedemikian rupa
sehingga tidak memerlukan latihan khusus. Ketersediaan di pasar bebas juga
semakin baik, dan dengan cepat dipadukan dengan spectrum produk teknologi
informasi dan komunikasi, mulai dari PDA (Personal Digital Assistant), komputer
pangku (laptop computer) sampai ke server yang melayani kemudahan komputasi di gedung-gedung
perkantoran, hotel dan bahkan mal-mal perbelanjaan.
Kaitan
yang ingin disoroti disini adalah bagaimana kendala otoritas telekomunikasi
dalam penggunaan teknologi nirkabel, khususnya yang menyangkut strategi
frekuensi radio, alokasinya perizinannya dan pemantauan serta pengawasannya.
Dengan spectrum yang sangat luas, pengelolaan frekuensi radio menjadi sangat
sentral bagi arah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di setiap
negara. Justru hal inilah yang membuat musykil, di samping menarik untuk di
simak karena implikasinya yang sangat serius dalam kehidupan bangsa dan negara.
Spectrum frekuensi yang sangat luas ini menyentuh alat-alat rumah tangga,
telepon genggam, sampai kepada siaran televisi yang dipancarkan langsung
melalui satelit diangkasa.
Tingginya
animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas Internet menggunakan teknologi
Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya,
para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa
perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan
surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA
(pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana
terdapat access point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat
tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet
bahkan orang perorangan dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya
yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat. Peningkatan
kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di
berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP)
membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia. Mewabah Di Indonesia sendiri,
penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota
besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar
sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan
hal yang asing. Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe –seperti Kafe
Starbuck dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe
Mister Bean Coffee di Cilandak Town Square dimana pengunjung dapat membuka
Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari
menyeruput cappucino panas. Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice
over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana
panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai
VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa
waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung
pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat
kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalamperalatan
eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News
8/2003). Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan
kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal
itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk
Indonesia.
Contoh : di Yogyakarta, dari sekitar 240
warung internet di sana, sekitar 120 di antaranya telah memanfaatkan frekuensi
2,4 GHz. Salah satunya warnet perpustakaan UGM. Mereka juga menyebarkan data
internet ke warnet lain di sekitarnya yang berminat. Sejumlah warnet di Yogya
juga membentuk jaringan lokal antarwarnet memakai frekuensi 2,4 GHz. Mereka
memilih satu warnet induk yang bertugas meneruskan data dari ISP ke antena
warnet anggotanya. Konsumen nantinya juga diuntungkan karena biaya akses
internet dari warnet akan semakin murah. Penggunaan frekuensi 2,4 GHz yang
bebas biaya ini memang menguntungkan para pengusaha warnet. Mereka tidak perlu
membayar pulsa telepon saat mengakses internet. Di banyak bagian dunia,
frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk
mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di
A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya
jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam
pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada
2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz.
Tujuh
perusahaan membentuk Indonesian Wi-Fi Consortium (IWC) untuk mengembangkan
wireless local area network (WLAN) bagi keperluan public dengan target
membangun 10 hotspot hingga akhir. Konsorsium itu terdiri dari PT Acer
Indonesia, PT Cyberindo Aditama (CBN), Cisco Systems Indonesia, PT Intel
Indonesia, PT Microsoft Indonesia dan PT Jaring Semesta Infosolusi
(Polaris|NET), didukung PT Elexmedia Komputindo. Tjahja Suprapto, wakil IWC
dari PT Jaring Semesta Infosolusi, menjelaskan pembentukan organisasi ini
bertujuan mengedukasi masyarakat sekaligus mengembangkan pasar Wi-Fi untuk
keperluan publik di Tanah Air. "Memang ada model bisnisnya, tetapi fokus
kami. saat ini adalah bagaimana Wi-Fi diterima denganbaik sebab pemerintah pun
belum menentukan regulasi yang pasti mengenai Wi-Fi ini," tuturnya usai
peluncuran konsorsium. Konsorsium sudah membangun total enam hotspot di Jakarta
sehingga dengan proyek ini mereka ditargetkan memiliki 16 hotspot di Ibukota
hingga akhir tahun ini yang seluruhnya berlokasi di kafe-kafe strategis.
2.2 Fungsi Wifi
Tentu
kita sudah bisa memahami bahwa salah satu fungsi Wifi adalah untuk
menghubungkan perangkat ke dalam jaringan lokal maupun jaringan internet. Namun
apakah hanya sebatas itu saja fungsi Wifi? Ternyata, masih ada lagi fungsi Wifi
yang mungkin belum disadari, seperti beberapa fungsi di bawah ini misalnya :
1. Menghubungkan
Perangkat Ke Dalam Jaringan
Berbeda
dengan jaringan kabel LAN yang terbatas penggunanya, Wifi bisa digunakan di
banyak komputer tanpa menambah jumlah kabel. Dengan begitu, Wifi memudahkan
banyak pengguna untuk sekaligus terhubung ke dalam jaringan.
2. Berbagi Data Antar
Perangkat
Misalkan
Anda mempunyai dua buah perangkat elektronik, lalu ingin memindahkan data di
salah satunya ke perangkat lainnya. Wifi dapat dimanfaatkan untuk hal ini,
sehingga kabel data tak lagi dibutuhkan dan menyebabkan pekerjaan lebih praktis
dan efisien.
3. Modem Dari
Smartphone
Memang dengan adanya Wifi, sebuah
smartphone dapat terhubung dengan internet sehingga
pengguna tak perlu lagi menggunakan paket data berbayarnya. Namun tak hanya
itu, jika smartphone Anda mendukung perangkat wireless, maka Anda bisa
menjadikan smartphone tersebut sebagai modem. Hal ini sangat berguna terutama
jika Anda bepergian ke tempat yang tidak tersedia Wifi. Jika paket data Anda
cukup banyak, maka ketika ingin mengakses internet melalui laptop misalnya,
Anda dapat memfungsikan smartphone sebagai modem yang
menggunakan sinyal Wifi untuk terhubung ke laptop.
4. Kecepatan Internet
Lebih Pesat
Hal ini tentu sudah bisa dipahami oleh para
pengguna smartphone. Berbeda dengan saat mengakses internet melalui jaringan
seluler yang terkadang cepat terkadang lambat tergantung keberadaan sinyal,
biasanya kecepatan akses internet dengan
menggunakan Wifi lebih terjamin kecepatannya. Salah satu indikasinya adalah
Anda bisa melakukan streaming video tanpa putus-putus, pengunduhan dokumen yang
lebih cepat, akses yang tidak membutuhkan loading.
2.3 Cara Kerja wifi
Sistem wireless
terdiri dari tiga komponen dibutuhkan. Yaitu:
1.
Sinyal
Radio (Radio
Signal).
2.
Format
Data (Data
Format).
3.
Struktur
Jaringan atau Network (Network Structure).
Sinyal Radio bekerja pada lapisan bawah yang biasa
disebut dengan physical layer, atau lapisan fisik. Lalu
Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan
strukture jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima
sinyal radio.Saat akan mengirim
data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang
mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi
berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang
bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964. Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet. Maxwell menjelaskan… saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energynya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti.
Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas). Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER. Nah, agar kedua alat tadi (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA. Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.
prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964. Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet. Maxwell menjelaskan… saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energynya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti.
Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas). Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER. Nah, agar kedua alat tadi (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA. Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.
Sederhananya,
Wifi bekerja dengan memafaatkan gelombang radio. Berbagai data yang diminta
atau dikirimkan pengguna melesat di udara menggunakan gelombang radio. Agar
dapat menerjemahkan data atau dokumen yang dikirim melalui gelombang radio ini,
sebuah komputer harus memiliki adaptor wireless sehingga terhubiung dengan
Wifi.
Gelombang radio yang berupa sinyal ini
kemudian dikirim menuju router yang
berfungsi sebagai decoder (penerjemah kode). Setelah kemudian diterjemahkan,
data tersebut dikirim ke jaringan internet dengan memanfaatkan koneksi
ethernet. Jaringan Wifi bekerja dua arah, setiap data yang diterima melalui
internet juga dalam waktu bersamaan melewati router untuk kemudian dijadikan
kode olehnya pada setiap paket data, kemudian dikirimkan kembali dalam bentuk
sinyal radio yang diterima oleh adaptor komputer nirkabel.
Demikianlah pengertian, fungsi, dan cara kerja Wifi
yang selama ini digunakan oleh banyak orang. Wifi ini tentu memiliki
kelebihannya tersendiri, seperti memudahkan pengguna sebab lebih fleksibel dan
pengguna bisa berpindah tempat, jaringan internet dapat diakses lebih mudah,
juga penggunaan listrik yang lebih minimal. Walau begitu tak bisa dihindari
pula terdapat kekurangan yang perlu diwaspadai, seperti jaringan yang kurang
aman dan bisa disadap, perangkat yang cukup mahal, juga kekuatan sinyal yang
bisa saja menurun jika kondisi cuaca buruk.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan
zaman dan meningkatnya kebutuhan informasi yang membuat setiap orang harus
dapat meng-update informasi tersebut setiap saat, maka teknologi sekarang ini
menghasilkan sebuah layanan pendukung yang lebih instan untuk dapat
merealisasikan hal tesebut. Wi-Fi adalah teknologi jaringan dengan tidak
menggunakan kabel seperti handphone, yaitu melakukan hubungan komunikasi dengan
menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel sehingga
pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman.
B. SARAN
Menggunaan Wi-Fi dalam batasan
wajar ini bisa mencegah pengaruh buruk terhadap kesehatan, juga menggunakannya
untuk hal-hal positif yang berguna bagi kepentingan pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi)
http://rachmad29.blogspot.com/2008/08/sejarah-wireless-lan-wifi.html
http://www.arusty.com/dampak-negatif-dari-wifi-wireless-fidelity.html
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2137:wi-fi
Bagus. Tetapi 2 gambar tidak bisa muncul. Coba diganti ekstention nya. Jpeg. Biar kecil. Nilai 85
BalasHapus